Beberapa puluh rumah hancur di Desa Um An-Nasir ketika limbah dari fasilitas pengolahan limbah.
Tim penolong mengatakan, banyak orang masih belum ditemukan.
Desa itu berpenduduk sekitar 3.000 jiwa.
Warga mengatakan banjir limbah itu seperti "tsunami" dan Menteri Dalam Negeri Hani Kawasmeh bergegas mengunjungi lokasi kejadi.
Warga yang marah mengepung Mendagri Hani Kawasmeh yang kemudian terpaksa menyelamatkan diri setelah beberapa tembakan diarahkan kepadanya.
Kementerian Kesehatan mengatakan, korban meninggal termasuk seorang bocah usia empat tahun dan seorang nenek 70 tahun.
Aktivis militan dari kelompok Hamas dan tim penolong membantu mencari mereka yang diduga terkubur dalam kubangan limbah.
Militer Israel mengatakan juga akan membantu, meski tidak diketahui apakah para pejabat Palestina menerima tawaran tersebut.
Kepada dewan desa Ziad Abu Farya mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa pemandangan di tempat kejadian seperti "tsunami kami".
Seorang warga desa, Amina Afif, mengatakan: "Kami kehilangan segalanya. Semuanya terbenam banjir. Ini bencana."
Donor asing
Para pejabat setempat mengatakan, fasilitas infrastruktur sudah lama dalam keadaan memprihatinkan.
Otorita Palestina mendesak donor asing agar membantu mendanai sistem pembuangan air limbah baru.
Namun, proyek itu berhenti ketika pemerintah Hamas dikenai sanksi ekonomi.
Fasilitas yang dibangun pada tahun 1970-an ini melayani populasi 50.000 orang, menopang keperluan 190.000 orang pada tahun 2004, kata PBB.
Kepala lembaga lingkungan Gaza, Yusuf Abdel Safir, memperkirakan beban kolam air empat juta meter kubik telah meningkat terus.
BBCPKS Story
![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar