Korban banjir di RT 08/03 Petamburan, Jakpus, Sri Hartati (46), di Jakarta, Senin, menyatakan, bantuan perbaikan rumah dari dana PPMK, terhitung sangat minim hanya Rp200 ribu khusus untuk rumah yang rusak parah.
"Bagaimana cukup uang sebesar itu, apalagi buat membeli semen. Mungkin uang itu hanya cukup untuk beli satu sak semen saja," katanya.
Menurut dia, secara perhitungan jika mendapatkan bantuan dana sebesar satu juta Rupiah, terhitung masih wajar meski dihitung-hitung tetap masih kurang untuk memperbaiki rumah yang rusak.
Demikian pula halnya dengan Ny Rohati (65), warga Jalan Petamburan, menyatakan, rumahnya sudah rusak parah dan saat ini kesulitan untuk membangun kembali.
"Mungkin besaran uang untuk memperbaiki rumah bisa mencapai angka jutaan rupiah, tapi kenyataannya uang pengganti yang ada sangat minim sekali," katanya.
Sementara itu, Wakil Dewan Kelurahan (Dekel) Petamburan, Moch Kosim, menyatakan, anggaran yang dialokasikan untuk membantu warga yang rumahnya rusak akibat banjir sebesar Rp441 juta di 11 RW yang berdasarkan kategori, yakni, kategori ringan Rp125 ribu, sedang Rp150 ribu dan berat Rp200 ribu.
"Jumlah rumah yang rusak akibat banjir di Petamburan sendiri sebanyak 2.876 unit dan kesemua pemiliknya memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)," katanya.
Proses pencaian sendiri telah dilakukan secara bertahap sejak 27 Maret 2007, dan saat ini tinggal RW 03 yang belum mendapatkan bantuan dana itu, padahal bangunan di daerah tersebut terhitung yang paling parah terkena musibah banjir.
"Pencairan dana PPMK di RW 03 saat ini, kemungkinan terhambat dalam masalah teknis saja," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Dekel Petamburan, Abdullah Abdul Aziz, mengatakan, besaran dana PPMK yang dibagikan kepada korban banjir itu, telah disesuaikan secara adil mengingat jumlah korban banjir di Petamburan yang cukup banyak.
"Pembagian dana PPMK itu, dibagikan seadil-adilnya mengingat banyaknya rumah yang rusak akibat banjir," katanya. antara

Tidak ada komentar:
Posting Komentar