Senin, 23 November 2009

Pidato Antiklimaks

PKS Partai Keadilan Sejahtera

Pidato Antiklimaks

PRESIDEN akhirnya mengambil keputusan yang bukan keputusan menyangkut rekomendasi Tim 8. Yang terjadi justru antiklimaks yang mengecewakan.

Antiklimaks, karena rekomendasi yang isinya dan kalimatnya begitu jelas dan tegas, menjadi mentah dan mengambang kembali di tangan Presiden.

Presiden memang berpidato panjang lebar, namun dari awal hingga akhir lebih banyak pembukaan ketimbang substansi. Pidato yang lebih menunjukkan kepiawaian retorika daripada ketegasan seorang pemimpin mengambil keputusan. Pidato yang hanya menyenggol duduk soal, bukan menuntaskan duduk perkara.

Ada dua pokok soal yang disenggol Presiden selama pidato sekitar 30 menit. Yang pertama menyangkut kasus Bank Century, yang kedua menyangkut perkara Bibit dan Chandra. Menyangkut kasus Bank Century, Presiden melakukan pembelaan mengapa bank itu diselamatkan sampai menelan Rp6,7 triliun. Sedangkan untuk perkara Bibit-Chandra, Presiden hanya menyebut penyelesaian perkara di luar pengadilan tanpa menjelaskan bagaimana hal itu dilakukan.

Pidato yang mengecewakan. Padahal, publik telah menantinya dengan mengadakan acara nonton bareng di depan televisi. Nonton bareng selama ini digunakan para penggemar sepak bola untuk menyaksikan pertandingan yang dramatis antara dua klub besar dan reputasi dunia. Di situ akan ada keputusan yang tegas menyangkut hasil pertandingan dan itulah yang diharapkan publik dari Presiden dengan nonton bareng itu.

Tapi apa yang terjadi? Bola yang telah disiapkan oleh Tim 8 menjadi bola yang membingungkan karena tidak jelas apakah bola itu ditendang atau tidak ditendang sama sekali oleh Presiden.

Nonton bareng mengandung makna hiburan. Dalam hal ini telah terjadi kemerosotan wibawa karena menganggap apa yang akan dilakukan Presiden hanyalah sebatas tontonan.

Celaka tiga belas, tontonan itu bukan pula tontonan yang membanggakan, melainkan tontonan yang membingungkan dan mengecewakan.

Pidato Presiden kemarin jelas sebuah antiklimaks. Bukan hanya antiklimaks atas kerja Tim 8, tetapi antiklimaks terhadap wibawa Presiden.

Presiden SBY belum 100 hari memimpin negeri ini untuk masa jabatan yang kedua kali. Baru 35 hari, tetapi kepercayaan publik telah terkikis deras.

Erosi kepercayaan itu akan semakin deras bila kasus Bank Century kembali diselesaikan dengan cara-cara retorika. Rakyat bukan lagi nonton bareng, tapi bisa-bisa marah bareng. MIOL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hubungi Kami:

Kantor : Gedung twink Lt 3, Jl Kapten Tendean no. 82, Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Telp: 021-73888872/021-70692409

Email : cheriatna@gmail.com




Entri Populer

Info Haji

Biro Travel Haji Plus dan Umroh Prima Saidah