Selasa, 27 Maret 2007

Survei LSI, Popularitas SBY-JK Terus Merosot

Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkap dalam kurun waktu tiga tahun, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terus merosot, lantaran menurunnya tingkat kepuasan terhadap kinerja pasangan ini.

Hal itu diungkapkan Direktur LSI, Saiful Mudjani, di Jakarta, kemarin. “Penurunan tingkat kinerja SBY dan JK ini berpengaruh besar terhadap tingkat popularitas mereka. Dan ini sangat mengancam peluang mereka di 2009 mendatang,” katanya.

Selain itu, lanjut Saiful, penurunan tingkat kepuasan terhadap kinerja SBY dan JK ini juga berpengaruh terhadap popularitas partai mereka masing-masing. Tengok saja, pada item survey dengan pertanyaan, partai apa yang akan dipilih jika pemilu diadakan hari ini? PDI Perjuangan menempati tempat tertinggi dengan mengantongi 19,7 persen.Sementara Partai Golkar dan Demokrat masing-masing hanya mengantongi 15 dan 10 persen.

Menanggapi fenomena hasil survei tersebut, Ketua Partai Demokrat, Annas Urbaningrum mengakui, jika penurunan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah akan berimplikasi serius terhadap popularitas partai, Presiden dan Wakil Presiden.

“Dalam situasi seperti ini sangat mudah dimengerti kalau partai oposisi seperti PDI Perjuangan sangat diuntungkan, sementara partai pemerintah dalam posisi defensif. Ini adalah biaya yang harus ditanggung oleh partai jika tingkat kepuasan publik terhadap Presiden dan Wakil Presidennya menurun,” ujar Anas.

Namun, daripada protes atau marah-marah kepada LSI, justru data tersebut, kata Anas, bisa dimanfaatkan pemerintah dan Partai Demokrat sebagai alat pacu agar bisa berkinerja lebih baik.

“Kami yakin bahwa tahun ini ekonomi rill akan berhasil digerakkan. Data itu bukan berarti tanda kiamat, karena politik selalu berfluktuatif. Mungkin saja di survei mendatang bisa naik kembali, yang terpenting saat ini adalah bagaimana pemerintah tetap solid untuk bekerja keras melayani kepentingan rakyat,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Syamsul Muarif turut pula mengomentari hasil survei tersebut. Dia mengatakan, jika partainya tidak ingin terkena imbas dari penurunan kinerja Wapres Jusuf Kalla maka, Golkar harus bisa lepas dari ‘sanderaan’ politik. Hal itu, katanya, dikutip dari analisa politik Fadel Muhammad.

“Golkar tersandera oleh pemerintah jadi buruknya pemerintah Golkar akan tetap merasakan imbasnya. Tetapi kalau baiknya belum tentu Golkar yang memetik pujiannya dari masyarakat,” katanya.
rakyatmerdekaPKS StoryWirausaha Indonesia




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hubungi Kami:

Kantor : Gedung twink Lt 3, Jl Kapten Tendean no. 82, Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Telp: 021-73888872/021-70692409

Email : cheriatna@gmail.com




Entri Populer

Info Haji

Biro Travel Haji Plus dan Umroh Prima Saidah