Diungkapkan mantan Ketua Komisi D yang membidani Pendidikan Kesehatan ini peluang untuk membebaskan biaya masyarakat untuk setingkat SMU terbuka lebar. ‘saat ini yang terpenting optimalisasi dana APBD untuk pendidikan dan kesehatan dapat segera dilakukan,' kata bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera ini saat temu tokoh sekecamatan Johar Baru, Kramat, senin malam .
Bentuk optimalisasi itu antra lain dengan mengurangi berbagai beban anggaran yang tidak diperlukan. ‘selama ini alokasi APBD masih belum baik dan ada tendensi KKN,' tegas Dani. Ia mengaku dalam beberapa bulan terakhir terus mengadakan kajian terhadap pendayagunaan APBD dan bagaiman optimalisasinya.
Senada dengan Dani Anwar, Adang Daradjatun juga mengaku sangat konsern terhadap optimalisasi anggaran. ‘untuk melihat apakah ada idealism atau tidak dalam sebuah kebijakan dapat dengan mudah dilihat dalam anggaran (APBD.red),' tukas pria yang selama beberapa tahun menjadi assisten perencanaan di Kepolisian Republik Indonesia.
Bang Adang mencontohkan bila yang muncul di anggaran pembangunan gedung dan renovasi rumah dinas, keduanya perlu di teliti dan ditelaan apakah memang menjadi skala prioritas atau tidak. ‘pembangunan gedung itu paling rentan dengan korupsi,' kata Adang. Anggaran seharusnya tukas Adang dapat mewakili kebutuhan dan aspirasi masyarakat termasuk diantaranya masalah pengangguran, pendidikan dan kesehatan.
Diungkapkan Dani Anwar, bila ia bersama Adang Daradjatun nanti diamanahkan menjadi Gubernur dan wakil Gubernur ia akan siap memperjuangkan hal tersebut sebagai upaya mengedepankan pendidikan gratis bagi masyarakat.
Sebelumnya, lewat pemerintah melalui Wakil Gubernura Fauzi Bowo mengungkapkan baru akan menggratiskan pendidikan setingkat SMU pada tahun 2015. ‘untuk tahun ini untuk pendidikan setingkat SMA baru akan di subsidi dan baru tahun 2015 bisa gratis,' katanya seperti dilansir Beritajakarta.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar