Informasi yang dihimpun menyebutkan, penutupan jalan raya Porong dimulai sejak pukul 19.00 WIB. Langkah ini dilakukan setelah rel KA sepanjang 50 meter telah tergenang lumpur. ''Di jalan raya depan Desa Siring, Porong, semua jenis kendaraan tak boleh lewat,'' kata Suparno, salah satu warga Porong.
Sejak Jumat pagi jalan raya Porong dan jalur KA di sepanjang Porong telah terancam genangan lumpur panas, setelah lumpur di kolam-kolam penampungan mengalami over topping.
Dengan penutupan jalan raya Porong, membuat arus lalu ke arah timur Jatim, seperti Malang, Pasuruan, Probolinggo, Banyuwangi dan daerah lainnya dialihkan melalui Krian-Magersari-Pandaan. Demikian pula arus lalu lintas dari arah sebaliknya. ''Tinggi genangan lumpur panas telah mencapai rel KA dan hampir mencapai jalan raya Porong,'' tambah Suparno.
Kasatlantas Polres Sidoarjo AKP Andi Julianto membenarkan penutupan jalan Porong ini dan terjadi pengalihan jalur. Bagi pengendara yang lewat tol, harus ke luar Sidoarjo. Sedangkan, yang melintasi jalur arteri diarahkan melalui Krian.
Sementara itu PT KA Daops 8 berencana meninggikan rel Kereta Api (KA) di Desa Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo. Namun upaya peninggian rel ini belum bisa dilakukan secepatnya.
Menurut Humas PT KA Daops 8, Sudarsono, Sabtu (31/3), peninggian rel harus menunggu air lumpur yang menggenang saat ini surut. ''Setelah kelihatan bantalan rel, baru bisa ditinggikan,'' ujarnya. Rel yang berada di KM 32.700-KM 33.200 sepanjang 500 meter akan ditinggikan sekitar 20 sentimeter.
Menurut Sudarsono, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Jatim terkait peninggian rel tersebut, termasuk dana yang dibutuhkan sekitar Rp 200 juta.
Hingga saat ini, jalur kereta di Porong masih relatif normal. Kereta api masih bisa melintas, meski harus lebih berhati-hati dan mengurangi kecepatannya. Sebagai langkah darurat, saat ini di sisi-sisi rel dipasang karung pasir untuk mengurangi volume air maupun lumpur.
PKS Story
![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar