PK-Sejahtera Online: Setelah melewati dua tahap operasi di rumah sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta, Yuni Herlina, bayi mungil yang lahir tanpa anus, kembali akan melakukan operasi tahap ke-3. Rencana operasi tahap ke-3 itu disampaikan ayah Yuni, Abun, yang didampingi Ketua DPW PKS Lampung Ahmad Jajuli di kantor DPW PKS Lampung (Selasa, 27/3).
Yuni adalah bayi yang lahir dengan anus tidak normal. Ukuran anusnya sangat kecil sehingga tidak memungkinkan berfungsi sebagai saluran pembuangan. Dengan difasilitasi DPW PKS Lampung, Yuni dibawa berobat ke RSU Abdul Muluk. Namun, karena keterbatasan fasilitas, pihak RSUAM angkat tangan dengan kasus tersebut dan merujuknya ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Yuni kemudian dibawa ke RSCM Jakarta pada Oktober 2006. Saat itu bertepatan dengan Bulan Ramdhan dimana sebagian dokter sudah berkemas pulang ke kampung halaman. Karena antrean pasien yang akan dioperasi juga banyak, Yuni dijadwalkan operasi setelah lebaran. Hal ini tentu memperpanjang penderitaan Yuni.
Akhirnya, tim DPW PKS Lampung membawa Yuni ke Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita dengan harapan bisa segera dilakukan operasi. Gayung pun bersambut. Tim dokter yang ketuai dr. Aryanto Aryono SpBA menyanggupi pelaksanaan operasi secepatnya. Awalnya dokter memperkirakan bisa menuntaskan penderitaan Yuni dalam satu kali operasi. Estimasi ini didasarkan pada kondisi Yuni yang masih punya anus di bawah vaginanya meskipun kecil.
H-1 pelaksanaan operasi, tim dokter meralat estimasi mereka dan mengatakan bahwa diperlukan tiga kali operasi untuk menormalkan fungsi anus Yuni. Alasannya, lobang anus Yuni mampet ternyata memanjang ke dalam, bukan hanya di bagian luar. Tim DPW PKS Lampung yang dipimpin Muchlas Bastari segera mengiakan. Maka, digelarlah operasi pertama Yuni pada Oktober 2006. Pada tahap pertama operasi, tim dokter membuat lobang di perut Yuni yang digunakan sebagai saluran pembuangan. Sesuai saran dokter, setelah operasi Yuni dibawa pulang sembari menunggu perkembangan selama kurang lebih dua bulan. Waktu itu Yuni berusia tiga bulan.
Yuni kembali menjalani operasi tahap ke-2 pada Bulan Desember 2006. Usianya menginjak lima bulanan. Pada tahap ini, tim dokter yang melakukan operasi memperlebar lobang anus serta memindahkannya pada posisi seharusnya. Pasca operasi, Yuni mendapatkan terapi khusus guna memastikan lobang anusnya tetap lebar sesuai pertumbuhan badannya. Ada unsur-unsur obat tertentu yang mesti diinjeksi ke bagian tubuh Yuni setiap harinya. Ini dilakukan hingga dua bulanan.
Kini, Yuni akan menjalani operasi tahap ke-3. Menurut tim dokter, ini adalah tahap akhir yang akan dijalani Yuni. Pada tahap ini, tim dokter akan menutup lubang saluran pembuangan di bagian perut yang merupakan hasil operasi tahap I. Lalu aliran pembuangan akan dialihkan melalui anus yang sudah ada. Jika ini berhasil, Yuni dipastikan bisa menjalani kehidupannya secara normal seperti anak-anak lainnya.
”Saya mengajak kita semua untuk mendoakan Yuni agar bisa menjalani operasi tahap III ini dengan lancar.” Tutur Ketua DPW PKS Lampung Ahmad Jajuli yang juga turut melepas keberangkatan Yuni ke Jakarta. Hal senada juga disampaikan orang tua Yuni. Mereka berharap agar anak tercintanya bisa segera merasakan kehidupan secara normal. Orang tua Yuni juga menyampaikan rasa terima kasihnya pada keluarga besar PKS Lampung yang telah membantu Yuni sejak awal.
”Kami berhutang budi pada PKS. Kami berharap semoga banyak orang meniru PKS dalam hal kepedulian terhadap orang kecil seperti kami,” Tutur Abun, ayah Yuni. Untuk keseluruhan biaya operasi, PKS Lampung mengeluarkan dana sebesar 33 juta rupiah. Dana ini dihimpun dari kader, simpatisan, serta para donatur yang memiliki kepedulian dengan penderitaan Yuni.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar