Selasa, 22 Mei 2007

PAN Jabar Tawarkan Aliansi Strategis

PAN Jabar melakukan terobosan politik. Mereka menawarkan pembentukan koalisi parpol pendukung calon Gubernur Jawa Barat berbasis platform. Yang menarik, DPP PAN justru sudah mengelus jagonya sendiri.

Meski perhatian masyarakat politik Jawa Barat lebih terpaku kepada figur calon, PAN Jabar membuat langkah terobosan yang menarik. Minggu (20/5) lalu, mereka merilis tawarkan pembentukan koalisi strategis antara partai pendukung dengan kandidat.
(baca rilisnya:di sini).

Menurut Ketua DPD PAN Jawa Barat, Adib M Zein, aliansi strategis ini bertumpu pada kesamaan platform mengenai Jawa Barat antara partai-partai pendukung dengan kandidat gubernur/wakil gubernur. Dengan begitu, partai pengusung akan mengawal agenda-agenda pembangunan yang dilaksanakan gubernur terpilih.

Dengan kata lain, "Partai siap tidak menerima manfaat jangka pendek berupa apa yang disebut orang sebagai rente politik. Yang kami kejar adalah manfaat politik dalam jangka panjang. Jika pembangunan yang dilaksanakan gubernur terpilih memberikan manfaat pada masyarakat dengan sendirinya ada kepercayaan publik terhadap partai pengusungnya. Setidaknya, ini bisa mendongkrak suara pada pemilu 2009 nanti,"paparnya saat dihubungi berpolitik.com via telepon, Rabu(23/5).

Untuk mendapat manfaat itu, partai pengusung akan mengikat kontrak politik dengan calon kepada daerah yang diusungnya. Dengan begitu, partai pengusung akan turut mengawal terimplementasinya janji-janji kampanye dalam program pembangunan Gubernur terpilih. Itu antara lain akan dijalankan oleh anggota-anggota partai yang duduk di DPRD. Karena itu, secara alamiah, kata Adib, akan terbentuk dua kekuatan di parlemen. Yakni, antara partai pendukung pemerintah dengan partai yang menjadi oposisi.

Adib tak risau jika di kemudian hari kepala daerah terpilih ingkar janji. "Aliansi ini melibatkan sejumlah partai yang memiliki dukungan cukup signifikan di parlemen. Jadi tak sekadar memenuhi persyaratan minimal saja untuk mencalonkan kepala daerah. Jadi, kalau gubernur terpilih ingkar, kita bisa ingatkan melalui mekanisme yang ada di parlemen," ucapnya lagi.

Menyadari bahwa proses pencalonan kepala daerah tingkat propinsi melibatkan keputusan pimpinan partai tingkat pusat, Adib berharap DPP PAN mau berbesar hati untuk tidak melakukan intervensi. "Kami pun di tingkat propinsi tidak akan melakukannya kepada DPW-DPW dalam pilkada kabupaten/kota," katanya.

Yang menarik, di Jakarta justru terjadi perkembangan yang berbeda. DPP PAN disebut-sebut telah memberikan restu kepada Dede Yusuf, untuk maju sebagai calon gubernur Jawa Barat. Dede Yusuf yang pada pemilu 2004 menjadi caleg untuk daerah pemilihan Ciamis ini disebut ketua umum DPP PAN Soetrisno Bachir sebagai andalan partainya dalam pilkada Jabar. "Survei membuktikan, dia paling populer. Dia Juga anak muda yang mau kerja keras dan merakyat," kata Soetrisno sebagaimana dikutip Rakyat Merdeka (20/5).

Danny Diperebutkan
Meski sebelumnya sudah ada sejumlah nama yang beredar di kalangan masyarakat politik Jawa Barat(baca laporannya:di sini), nama Danny Setiawan masih berkibar sendirian. Posisinya sebagai incumbent dinilai berbagai kalangan sebagai modal dasar yang bakal menyulitkan pesaing-pesaingnya untuk menang.

Perkembangan terakhir, Danny mulai diperebutkan dua partai besar di Jawa Barat. Kedua partai itu adalah Golkar dan PKS. Sejumlah ekponen partai berlambang pohon beringin ini meminta ketegasan sikap Danny terhadap usulan menduetkan dirinya dengan ketua DPD Golkar Jawa Barat, Uu Rukmana. Bersamaan dengan itu, PKS juga dikabarkan mulai mendekati Danny untuk dipasangkan dengan salah seorang kadernya.

Menurut penuturan seorang pekerja politik kepada berpolitik.com, bukan tidak mungkin terjadi koalisi PKS-Golkar. Ini bisa terwujud jika kalangan internal Golkar berhasil meyakinkan Uu Rukmana untuk tidak ngotot mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur.

Yang menarik, kata dia, jika koalisi ini terbentuk maka proses kompetisi pilkada Jabar bakal diwarnai pertarungan head to head antara kandidat yang diusung PKS dan Golkar dengan yang bukan. "Koalisi itu (PKS-Golkar--red) bakal jadi musuh bersama. Beberapa kalangan sudah melontarkan gagasan untuk merapat ke PDIP jika koalisi itu terbentuk," ujarnya.

Perkembangan di PDI Perjuangan sendiri cukup menarik. Rudy Harsa yang juga ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat dikabarkan mulai mempertimbangkan kembali pencalonannya sebagai calon wakil gubernur. Ini terkait sinyal negatif yang disampaikan para petinggi partai di tingkat pusat.

Dalam rakerdasus Jawa Barat beberapa bulan lalu, Ketua Deperpu PDI Perjuangan Taufik Kiemas sudah mengingatkan agar Rudy mengkonsentrasikan diri untuk mengurus partai saja. Beberapa hari lalu, Sekjen PDI Perjuangan, Pramono Anung juga menyatakan bahwa DPP-PDIP sudah mengantongi nama yang bakal diusung dalam pilkada 2008 nanti.

Masih setahun lagi pilkada Jawa Barat berlangsung. Jadi, masih ada berbagai kemungkinan.Diperkirakan dalam 2-3 bulan ke depan bakal muncul nama-nama baru yang diperkirakan bisa bersaing secara ketat dengan Danny.
Demikian Berpolitik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hubungi Kami:

Kantor : Gedung twink Lt 3, Jl Kapten Tendean no. 82, Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Telp: 021-73888872/021-70692409

Email : cheriatna@gmail.com




Entri Populer

Info Haji

Biro Travel Haji Plus dan Umroh Prima Saidah