Pendidikan Berkeadilan Menjadi Perhatian PKS

Pendidikan yang berkeadilan harus mampu dirasakan menyeluruh, baik untuk masyarakat kota maupun desa, dapat diakses oleh orang normal maupun yang abnormal, dapat dirasakan oleh yang kaya maupun miskin. Hal tersebut menjadi perhatian PKS.

Demikian dikatakan Ketua Departemen Pendidikan DPP PKS Fahmi Alaydroes, dalam acara Semiloka Pendidikan yang digelar Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DPW PKS Jateng, Sabtu (19/5), di Gedung Dewan Riset Daerah, Semarang. Turut berbicara dalam kegiatan tersebut ahli pendidikan UNS Surakarta Trisno Martono, aleg FPKS Muhammad Haris, SS dan Dra Siti Aisyah Dahlan. Sementara acara dibuka langsung oleh Ketua Umum DPW PKS Jateng Arif Awaludin, SH, Mhum yamg didampingi Ketua Bidang Kesra Budi Hartanto.

Menurut Fahmi, istilah pendidikan yang dimaksud bukan hanya persoalan mengajar saja, tetapi menyangkut hal-hal membina, mengarahkan dan mengembangkan potensi masyarakat. Aspek moralnya pun tersentuh sehingga outputnya dapat memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat pula.

"Output dari peserta didik seharusnya dapat menjadi problem solver dalam menghadapi permasalahan bangsa. Bukan malah menjadi problem maker," tambah Fahmi di depan sekitar 50 peserta Semiloka yang berasal dari perwakilan guru, aleg, dinas dan pemerhati pendidikan.

Ditambahkan pembicara lainnya, Muhammad Haris, pendidikan yang diperhatikan jangan melulu sekolah formal saja, jalur pembelajaran non formal juga perlu digalakkan. "Sebagai contoh PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) seharusnya seharusnya ada di tiap desa. Tidak peduli usia dan latar belakang, siapapun bisa ikut dalam PKBM ini, sehingga nyata dan terasa keberadaannya di masyarakat," ujar Haris.

Sementara itu, Budi menerangkan, acara Semiloka dalam rangka Milad ini diharapkan dapat menyingkronkan agenda kebijakan pendidikan PKS yang ada di pusat dan daerah. Terutama agar peran para aleg PKS khususnya di Komisi Penddikan dapat bekerja lebih optimal, baik dalam budgeting, regulasi dan pengawasan.