PDIP-Golkar Takut Kekuatan PKS

Kekuatan PKS menjadi momok menakutkan bagi dua parpol besar, PDIP dan Partai Golkar. Pertemuan kedua parpol di Medan, Sumut diyakini untuk mengantisipasi sepak terjang partai itu. "Saya kira jelas sekali pernyataan Pramono Anung (Sekjen PDIP) bahwa PKS menjadi kekhawatiran mereka. Tapi bukan soal menang dan kalah, ini soal ideologi," kata pengamat dari LIPI, Indra J Pilliang, kepada detikcom, Senin (25/6/2007).

Sebetulnya untuk tingkat daerah, di mana calon-calon dari PKS memenangkan sejumlah pilkada, seperti di Depok dan Bekasi, menurut dia, ketakutan PDIP dan Golkar tidak perlu berlebihan.

"Sebab tidak mungkin kan seorang gubernur atau pimpinan daerah lain mengubah ideologi suatu bangsa menjadi berlandaskan agama. Itu urusan pusat," kata dia.

Soal peluang PKS di tingkat nasional yang dikabarkan akan mengusung Hidayat Nurwahid dalam Pilpres 2009, Indra menilai tergantung peta politik nanti.

"Tapi saya lihat PKS tidak akan maju sendirian. PKS akan mendampingi kadernya dengan calon yang lebih nasionalis. Nah inilah yang tampaknya coba diantisipasi PDIP dan Golkar," ujar Indra.

PDIP dan Golkar tidak ingin kekuatannya diacak-acak PKS. Sebab jika itu terjadi, kekuatan nasionalis bisa berkurang.

"Jadi soal perubahan ideologi di tingkat nasional pun tergantung konstitusi. Ini kan cuma komunikasi politik. Hanya untuk menakut-nakuti orang bahwa PKS begini...begini," pungkasnya. (umi/sss)